Hujan tak Berbunyi

Ketika hujan turun, terdengar gemericik air yang sering kebanykan orang bilang itu adalah hujan, tanpa kita tahu bahwa diluar rumah adakah air yang jatuh ke tanah. Hujan itu adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan, it menurut KBBI. lalu bagaimana dengan bunyinya ? beberapa mengatakan bahwa bunyi hujan memberikan ketenangan. Musik terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien antara lain musik klasik, murrotal dan juga musik alam. Musik alam adalah musik yang terdiri dari komponen-komponen yang memang berasal dari alam, seperti yang dapat kita ambil contohnya adalah suara air mengalir disungai, kicauan burung, suara angin, suara rintik hujan, suara ombak dan masih banyak lagi. Mendengar musik alam, pasien akan merasa bahwa dirinya tengah menyatu dengan alam, sehingga dapat secara langsung merilekskan tubuh yang tadinya tegang menjadi tenang, rileks dan santai (Wijayanti et al., 2016).
Picture :trito.id
Hujan termasuk dalam kategori bunyi alam, lalu apa yang menyebabkan bunyi hujan itu menjadi media untuk meditasi, bukankah hujan sejatinya tak memiliki bunyi. Hujan tidak memiliki bunyi tetapi hujan memiliki objek bunyi, dimana suara yang dihasilkan ialah objek benda atau tempat itu sendiri, kadang kala tak seperti media pada biasanya, jatuhnya hujan ditempat yang sekiranya membuat bising bukanlah satu bentuk kenyamanan. misalnya rintik hujan yang jatuh ke atap spandek (atap baja ringan), media jatuhnya rintik hujanlah yang berpotensi memberikan suara yang sangat nyaman yaitu suara alam. tanpa disadari bahwa Bumi ini memiliki komposisi bunyi yang sangat kompleks, bunyi hujan di suatu tempat berbeda dengan bunyi hujan di tempat lainnya. komposisi bunyi alam yang keluar ialah bentuk abstrak yang di inginkan oleh Manusia.
Bunyi yang dihasilkan oleh Hujan tergantung tempat dan intensitas hujan itu sendiri, seperti velocity dalam penggunaan instrumen midi. dimana hal itu akan memberikan kesan natural pada pembuatan komposisi musik yang semuanya serba digital. gemericik hujan rintik-rintik berbeda bunyinya dengan hujan dengan intensitas tinggi. lalu lebih suka yang manakah ? apakah bentuk penyajian itu bisa dikendalikan sesuai dengan kenyamanan presepsi Manusia tentang keindahan suara hujan ? Menurut sejarahnyam terapi musik sudah hadir sejak zaman Yunani Kuno, Mesir, Cina dan berkembang di Eropa dan Amerika. Sebagai sebuah disiplin ilmu, tetapi musik secara formal mendapat tempat pada 1980-an sehingga usianya relatif masih muda (Djohan, 2009). jika dilihat dari situ musik terapi ini mulai ada sejak era Peralihan Modern.
Bunyi hujan sangat dinanti oleh Manusia, seperti merasakan suara-suara natural yang bisa memberikan banyak ketenangan disaat suasana hati sedang lara, Bagaimanakah dengan Negara-Negara yang memiliki intensitas curah hujan yang rendah, seperti Negara Chili. Dilansir oleh Reference, hujan turun hanya sekitar 0,03 Inci. Khususnya di Kota yang bernama Arica. Hal ini bisa terjadi karena Arice dikelilingi oleh gurun Atacama yang kabarnya ada beberapa sisi yang belum pernah terkena hujan selama 500 tahun.
Apakah dengan demikian Bumi ini merupakan bentuk komposisi bunyi yang tidak memiliki partitur ? tanpa disadari pola komposisi tersebut memberikan dampak psikologis terhadap Manusia itu sendiri.
jika merujuk kepada respon Manusia terhadap hujan ketika sedang tertidur atau akan tertidur yang mengatakan bahwa Manusia lebih cenderung mengantuk ketika dalam keadaan hujan, dilansir dari Detik.edu hal ini dikarenakan berkurangnya kandungan oksigen di udara. Saat kandungan ion negatif meningkat, kandungan oksigen di udara justru berkurang saat hujan turun. Padahal, oksigen dapat merangsang otak untuk membuat tubuh merasa segar kembali. Pada saat hujan, akan lebih banyak uap air di udara. kondisi itu menghasilkan tekanan udara lebih rendah dan penurunan kandungan oksigen. Dalam situasi seperti itu, otak mulai mengendur, dan orang akan merasa mengantuk.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa suara hujan adalah suasa berirama, yang terdengar seperti lagu penghantar tidur. suara seperti ini diketahui membantu orang tertidur dengan cepat.
lantas mengapa suara hujan yang bisa berisik justru tidak mengganggu ? eitt.. kata siapa tidak mengganggu, seperti apa yang sudah saya tulis di atas tergantung medianya, tergantung hujan itu jatuh kemana. karena hal itu yang menyebabkan suara hujan mengeluarkan frekuensi. Suara hujan umumnya berfrekuensi 0 dan 20 kHz.
jika kita lihat pada Jurnal TEKTRIKA, Vol. 3, No 1, edisi November 2018 mengatakan otak manusia menghasilkan empat jenis sinyal dasar, yaitu Theta, Beta, Alpha dan Delta. Masing-masing sinyal tersebut memiliki frekuensi yang berbeda sesuai dengan aktifitas yang sedang dikerjakan tubuh, yaitu frekuensi gelombang beta 14-20 Hz, alpha 813 Hz, Theta 47 Hz, dan delta 0,53 Hz.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai Effect of Sundanese Music on Daytime Sleep Quality based on EEG Signal [3]. Penelitian tersebut dilakukan pada 10 subjek, 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan di siang hari selama 20 menit dengan musik sunda, dan ternyata pemberian musik sunda dapat memberikan rasa lebih nyaman rileks saat tidur. Penelitian lainnya yaitu pemenuhan kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Blitar [4]. Penelitian tersebut dilakukan pada 12 subjek yang sedang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan tidur, dan didapatkan hasil bahwa musik Langgan Jawa memberikan perbaikan kualitas tidur, dengan 8 subjek memiliki kualitas tidur yang baik dan 4 orang memiliki kualitas tidur yang cukup.
dengan demikian alam sudah memberikan bentuk media bunyi yang sangat kaya, setiap bunyi yang dihasilkan bisa menjadi berbagai respon untuk penghuninya. menjaga alam ini adalah suatu bentuk keharusan sehingga gemericik air hujan yang jatuh bisa berbunyi atau menghasilkan suara yang natural karena jatuh ke dedaunan atau jatuh ke aliran sungai sehingga kita sebagai manusia bisa menikmati bunyi alam yang seutuhnya.

Komentar

Postingan Populer